Senin, 23 November 2009

MISA REQUIEM 2 NOP 2009

Pada hari Senin 2 Nopember 2009 udara kota Semarang sangat cerah, Perkumpulan Santa Maria punya kerja menyelenggarakan perayaan Ekaristi guna mendoakan jiwa-jiwa yang masih berada di Api Penyucian, yang pelaksanaannya berada di sekitar kuburan di Kedung Mundu , tepatnya di areal tempat pembakaran jenazah ( Krematorium ) Kedung Mundu Semarang, menempati bangsal terbuka. Misa tepat di mulai pk 15.00 dipimpin oleh Romo Julius Sukardi,Pr. sebagai Selebran Utama dengan di dampingi oleh Romo Athanasius Kristiono Purwadi SJ dan Romo Petrus Bimo Handoko MSF. Diawali dengan perarakan dari bagian belakang menuju ke Altar di bagian depan dengan di dahului upacara pelepasan 2 pasang burung Merpati Putih. Pasangan burung Merpati melambangkan ikatan kebersamaan persaudaraan yang tak terpisahkan. Burung merpati yang di lepaskan oleh Nuh (Kej. 8: 12 ) menjadi tanda karunia kehidupan dari Allah kepada Nuh dan keluarganya. Pada perjanjian baru, burung merpati melambangkan kehadiran Roh Kudus yang menyertai Yesus sang Mesias (bdk. Mat 3:16 par) saat kerajaan Allah mulai di hadirkan. Pelepasan burung merpati pada misa peringatan Arwah semua orang beriman ini diharapkan kita para peserta dapat dengan ikhlas/tulus melepas jiwa-jiwa dari saudara/i kita yang telah mendahului kita untuk menuju pada kehidupan kekal (baru) yang telah dijanjikan oleh Yesus sendiri sebagai Tuhan dan Pengantara kita, dan juga dengan penuh harapan agar jiwa-jiwa yang kita doakan ini juga mampu lepas dari segala ikatan dosa yang pernah dibuatnya di masa hidupnya. Setelah pelepasan burung merpati perarakan dilanjutkan menuju altar.


Pada umumnya dalam Misa Arwah, ujub-ujub selalu dibacakan di atas mimbar, namun kebiasaan dari Perkumpulan Santa Maria tidak melakukan pembacaan ujub, melainkan semua ujub dikumpulkan dan setelah di doakan dan diberkati oleh Romo bisa dibawa pulang untuk di taruh di altar di rumah atau di tempel di dinding rumah sebagai tanda atau kenangan tersendiri (ini pada peringatan arwah th 2006 dan 2007 di gereja Kathedral ) dan ada yang di larung ke laut (ini pada peringata arwah th 2008 di pantai Marina) untuk kali ini th 2009, ujub-ujub kita satukan dalam sebuah replika kereta berkuda berapi , setelah kita doakan dan diberkati oleh Romo kita bakar bersama. Mengapa menggunakan kereta berkuda ? Ini merupakan simbol agar ujub-ujub ini bisa sampai ke Bapa Tuhan kita dengan di hantar melalui kereta berkuda itu, dengan menghayati waktu Nabi Elia menuju ke surga dihantar oleh sebuah kereta berapi (II Raja-raja 2:11).



Dalam homili singkatnya Romo Sukardi menjelaskan bahwa dalam Misa Peringatan Arwah ini kita semua mempunyai tujuan yang sama yaitu mau mendoakan para kerabat, saudara, famili, keluarga dekat kita yang telah mendahului kita agar dapat di ampuni dosanya dan diselamatkan jiwanya. Disadari oleh kita semua bahwa jiwa-jiwa dari orang-orang yang telah meninggal tidak dapat menolong jiwa sendiri dan perlu bantuan orang-orang yang masih hidup untuk menolong mereka semua. Lha pada perayaan misa ini pihak panitia memberi kesempatan bagi yang menghendaki untuk dapat pesan replika koper beserta isinya yang terdiri dari pakaian dan juga ada sepatu dan lain-lain yang mana ini tradisi dari budaya Tionghoa dimana orang-orang yang ingin
memberi pada leluhur atau keluarga yang telah meninggal dapat dinyatakan dalam membakar benda-benda tersebut yang terbuat dari kertas. Menanggapi hal ini menurut romo J Sukardi tidak menjadi permasalahan karena menurut hematnya bahwa semua ini merupakan wujud keinginan seseorang untuk menolong jiwa-jiwa yang membutuhkan pertolongan, namun wujud yang paling ampuh untuk menolong jiwa-jiwa yang masih berada di Api Penyucian adalah kurban dalam Misa kudus ini.
Misa pada sore hari itu yang dihadiri oleh sekitar 500 umat ditutup dengan berkat meriah dan di lanjutkan pembakaran ujub beserta koper-koper. Pembakaran pertama dilakukan oleh romo J Sukardi dan dilanjutkan oleh para umat dan sekitar pk 17.30 umat sudah mulai beranjak pulang




















Terima kasih atas perhatiannya, sampai bertemu pada peristiwa yang lain yang lebih menarik. Tuhan memberkati kita semua. Amin