Jumat, 09 November 2012

MISA REQUIEM KONSELEBRASI 2012

MISA REQUIEM KONSELEBRASI 2012

PERKUMPULAN SANTA MARIA

Sudah dapat dikatakan “tradisi”, di mana setiap tahun dalam bulan November Perkumpulan Santa Maria selalu menggelar kegiatan Misa Requiem Konselebrasi. Di awali dari tahun 2006 pertama kali Perkumpulan Santa Maria melaksanakan kegiatan Misa Requiem Konselebrasi ini di Gereja SPM Ratu Rosario Suci – Randusari Semarang, berarti telah 7 kali sampai tahun ini perkumpulan Santa Maria mengadakan Misa untuk mendoakan para jiwa – jiwa yang masih berada di Api Penyucian agar segera dapat masuk dalam kerajaan Sorga.

Kereta dari Kertas dipersiapkan untuk menampung ujub doa
  Untuk tahun ini di pilih kembali lokasi Pantai Marina sebagai tempat pelaksanaan acara tersebut. Mengingat dari tahun ke tahun umat selalu begitu antusias dan dengan tekun mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai.

Pada kesempatan ini Misa Requiem Konselebrasi ini di pimpin oleh empat romo, yaitu Romo Raymundus Sugihartanto Pr. (dari Paroki Weleri ), Romo Aloysius Lioe Fut Khien MSF., Romo Stephanus Heruyanto Widiatmaja Pr., dan Romo Dominikus Bambang Sutrisno Pr. ( dari Jogyakarta).

Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seluruh panitia bahwa keempat romo ini berkenan memimpin upacara Misa Requiem ini. Memang kali ini nuansanya agak beda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Nuansa jawa yang kami pilih untuk tampil dalam tahun ini. Semua romo konselebran menggunakan pakaian tradisi Jawa, dan dekorasi juga di buat sedemikian rupa serta musik pengiring dilengkapi dengan seperangkat gamelan yang di datangkan dari Paroki Atmodirono.



Gunungan
 Untuk tahun ini kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 4 November 2012, di mulai pk 14.00. Memang mengadakan kegiatan di luar gedung apalagi kegiatan Misa banyak sekali kesulitannya terutama di waktu musim penghujan. Kami seluruh panitia berharap pada hari pelaksanaan tidak turun hujan dengan kesepakatan selalu berdoa untuk memohon kepada Tuhan agar pada hari H cuaca cerah agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai yang kami rencanakan.

Dua hari menjelang hari H yaitu pada hari Jum’at malam hujan turun dengan derasnya di kota Semarang, akibatnya pada hari Sabtu saat di adakan gladi bersih diketahui tempat di tenda sekitar panggung penuh dengan air dan tanah jadi becek berlumpur. Panitia di bagian Perlengkapan berusaha untuk membersihkan, Sabtu sore hujan turun lagi dan dengan usaha keras, hari Minggu pagi mulai di upayakan pembersihan agar nantinya umat tidak merasa terganggu dengan adanya genangan air. Puji Tuhan semua dapat di atasi dengan baik dan cepat, dan syukur pada hari yang telah di nanti-nantikan benar cuaca cerah dari pagi sampai acara selesai dan anginpun tidak kencang selama acara berlangsung.


Sebelum Acara dimulai Panitia bersama Rm Sugih dan Rm Heru
Perarakan mulai bergerak menuju ke Altar


Kegiatan upacara di mulai tepat pk. 14.00 iring-iringan di awali dengan penari-penari ( OMK Katedral – Semarang ), misdinar ( dari paroki Bongsari dan Sambiroto ), lektor ,prodiakon ( dari berbagai paroki di Semarang ) dan terakhir para romo.





Sedikit kami bagikan homili dari romo Dominikus Bambang Sutrisno Pr. Sbb:

DOA BAGI ARWAH
(Khotbah Misa Arwah di Pantai Marina 4 November 2012)

Belajar Dari Injil

Rm. D Bambang sedang berkotbah membuat umat gerrrr
Romo Sugih pun ikut tersenyum-senyum
 Injil Yoh 6:39 Yesus berkata demikian :
(kinanthi) Déné karsané kang ngutus
Ingsun iki aja nganti
Kang diparingaké Ingwang
Nganti ana kang kacicir
Darapon gya Daktangèkna
Ing dina pungkasan iki.

(Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku,
yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku
jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman)

 Kita semua (pada hemat saya malah semua orang) dikehendaki oleh Allah Bapa menjadi HADIAH/PEMBERIAN bagi Tuhan Yesus Kristus. Apa pun keadaan kita, semua adalah kado ilahi/surgawi yang diberikan kepada Kristus. Dengan demikian, dibadingkan dengan segala ciptaan di dunia (barang-benda, tumbuhan dan hewan), manusia mendapatkan martabat ilahi.

 Di dalam Kristus orang tidak akan hilang. Orang akan mengalami keselamatan. Ingat: keselamatan terjadi karena kita menjadi milik Kristus. Dalam hal ini kita harus hati-hati, karena seringkali yang dipakai pegangan utama adalah agama dan bukan Kristus. Bagi para murid Kristus agama (Gereja) dalam Kristus menjadi tanda dan sarana persekutuan mesra dengan Allah dan kesatuan dengan semua orang (Konstitusi Dogmatis ttg Gereja no. 1).

 Dengan beriman kepada Yesus kita mendapatkan keyakinan akan adanya kebangkitan badan dan hidup kekal. Maka persekutuan iman tidak hanya dibatasi dengan yang masih berada di dunia fana. Di dalam doa Aku Percaya kita juga percaya akan “persekutuan para kudus”, yaitu persekutuan dengan yang masih di dunia, dengan yang sudah mulia di sorga dan dengan yang masih dalam perjalanan pemurnian (api pencucian).

Doa untuk Arwah

Umat Katolik menghayati tradisi doa untuk arwah paling tidak secara universal setahun sekali pada tanggal 2 November. Tradisi Katolik ini sebenarnya hanya didasarkan pada Kitab Makabe Kedua, yaitu 2 Mak 12:38-45. Padahal buku Makabe di dalam Alkitab terbitan Protestan masuk dalam buku-buku Deuterokanonika. Maka Gereja-gereja Protestan pada umumnya tidak melakukan tradisi doa arwah. Gereja-gereja Protestan hanya menerima buku-buku Perjanjian Lama yang ditulis di wilayah Israel yang bahasa aslinya Ibrani. Ini sama dengan sikap agama Yahudi. Buku-buku Deuterokanonika ditulis di luar Israel dan kena pengaruh hasil hubungan dialogal dengan budaya dan keyakinan bangsa-bangsa lain. Dengan tradisi doa arwah dalam Gereja Katolik pada hemat saya ada beberapa pokok yang dapat dipetik :

 Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia dan tinggal di tengah-tengah kehidupan dunia manusia (Yoh 1:14). Dengan demikian beriman berarti mengikuti Tuhan Yesus Kristus dalam perkembangan situasi hidup dan budaya setempat.

 Iman akan mendalam kalau melandaskan diri dalam pola budaya masyarakat tempat murid Kristus hidup. Kalau sekarang kita mengadakan doa arwah dalam tekanan budaya Jawa, hal ini bukan untuk menghayati kejawen tetapi untuk makin mengikuti Kristus dengan getar tata hati orang Jawa. Kita menghayati Kristus dalam Gereja Katolik dengan pola hidup orang Jawa (ini juga berlaku dalam olahan budaya lain seperti Tionghoa, Bali dsb).

 Di dalam Tata Perayaan Ekaristi doa arwah juga selalu mendapatkan tekanan sehingga masuk dalam Doa Syukur Agung (DSA). Merujuk DSA II kita mendapatkan tiga kelompok arwah untuk didoakan :

 Arwah yang diujubkan (dalam misa arwah): Di sini umat diajak mendoakan almarhum(-almarhum) yang secara khusus diperingati dan didoakan dalam misa.

 Arwah kaum beriman: Kita diajak mengingat dan mendoakan sanak saudara atau orang dekat atau kenalan seiman yang sudah menghadap Tuhan yang barang kali masih ada dalam keadaan pemurnian. Bagi yang sudah mulia (di sorga), mereka malah mendoakan kita.

 Arwah semua orang: kita diajak untuk ikut berprihatin terhadap siapa pun tanpa pandang golongan yang sudah wafat. Dalam hal ini kita juga diajak mendoakan para arwah yang tidak masuk dalam ingatan orang sehingga tidak ada yang mendoakan agar tidak kebingungan di akhirat sehingga keliru jalan karena mungkin hatinya masih terlalu nempel dengan selera keduniawian.
( Rama D Bambang Sutrisno, Pr. )

Homili yang disampaikan pada saat di Misa membuat banyak umat geerrrr, dan umat merasa senang dan puas akan apa yang disampaikan benar-benar dapat menyentuh hati, namun tidak semua hasil homili romo pada saat itu dapat kami rekam semuanya, tapi minimal para pembaca dapat ikut sedikit mengetahui.


Muda-mudi menghaturkan persembahan

Rm Sugihartanto Pr. menerima persembahan
 Sebelum berkat penutup di lakukan upacara pemberkatan bunga serta ujub-ujub doa sebelum dilarung ke tengah laut. Ujub-ujub terlebih dahulu dibakar dan abunya di masukkan dalam gunungan yang sengaja dibuat bisa dibuka kuncupnya untuk memasukkan abu ujub yang kemudian dilarung bersama dengan kereta kencana terbuat dari kertas yang awalnya di fungsikan sebagai penampung kertas ujub yang telah di isi dengan nama-nama jiwa yang akan didoakan.

Rm. Sugih sedang memberkati bunga & Ujub

Setelah selesai dengan berkat penutup kereta kencana serta gunungan yang telah terisi abu kertas ujub di bawa bersama ketengah laut dengan motor boat yang telah disiapkan. Kami beserta umat yang berdiri di tepi pantai menyaksikan motor boat sampai jauh ketengah laut dengan ombak yang cukup kuat dan akhirnya seluruh muatan berupa gunungan, kereta kencana dan bunga tabur dari umat satu persatu di tumpahkan ke dalam air laut.

Perahu melaju ke tengah laut


Persiapan Pelarungan









Dengan demikian berakhirlah seluruh rangkaian acara Misa Requiem Konselebrasi 2012, Perkumpulan Santa Maria. Semua dapat berjalan lancar aman dan baik.


GAMBAR LAINNYA :

Paguyuban Kerawitan Putri Sekar Mawar (Atmodirono)

Umat yang tak kebagian tempat duduk terpaksa lesehan
Bunda Maria selalu ada di setiap kegiatan kami
Sebagian Umat dengan tekun mengikuti upacara
Akhirnya dengan badan yang lelah dan hati yang senang Panitia bergambar bersama Rm. D. Bambang Pr. dan Rm. R. Sugihartanto Pr. 

Mohon di komentari untuk bahan evaluasi terima kasih dan Tuhan memberkati kita semua.