Kamis, 11 November 2010

MISA REQUIEM KONSELEBRASI 2010



Firman Tuhan dinyatakan di Pantai Marina pada tanggal 7 November 2010.


Minggu 7 November 2010 sejak pagi hari langit di atas Semarang bagian Timur ditutupi oleh awan putih merata, kami dalam hati mulai was-was bagaimana kalau makin siang makin gelap. Walaupun hati bimbang, namun kami tetap tenang mempersiapkan diri untuk berangkat ke tempat lokasi di mana akan diadakan Misa Arwah. Walaupun dianjurkan panitia paling lambat pk 12.00 sudah sampai di lokasi. Namun kami tidak bisa sama dengan yang lain rencana kami akan berangkat pk. 09.00. Kami bersama salah satu panitia sampai di tempat ( pantai Marina) pk.10.00 ternyata di Pantai Marina pagi tadi sekitar pk.07.00 hujan turun deras sekali dan rupanya di Semarang bagian Tengah juga telah di guyur hujan lebat. Kami tiba di sana yang kami jumpai semua masih belum beres meja altar belum di susun bahkan mejanya juga belum ada kami sempat bingung, dekorasi yang kemarin telah di tata rapi ikut kacau karena ada salah satu bagian yang rusak karena tendanya bocor sehingga perlu harus di ganti dan orang dekorpun belum datang dan perlu kami informasikan ke orang dekor bahwa dekor perlu di perbaiki. Tenda-tenda banyak yang perlu di benahi karena hujan pagi tadi, walaupun hujan deras telah turun namun awan tetap menggantung di atas kami. Tak berapa lama berada dilokasi tetes demi tetes air dari atas mulai turun, salah seorang panitia yang berada dekat kami mengucap hujan, hujan. Kami yang mendengar langsung menegor jangan ucapkan kata-kata itu maksud kami janganlah mengeluarkan kata 'hujan' di kala kondisi seperti itu, memang kami tidak pernah mengharapkan akan terjadi hujan pada waktu itu.

Memang ini sudah menjadi kebiasaan bagi kami kalau kami menyelenggarakan kegiatan selalu kami mengajak seluruh panitia melakukan ' ketemu doa' , yaitu minimal sebulan sebelum hari H, panitia selalu doa bersama pada jam dan ujub yang sama yang dapat dilakukan dari tempat tinggalnya masing-masing dengan mohon kelancaran serta kemudahan pada hari H-nya. Tapi mengingat di akhir-akhir bulan Oktober serta awal November cuaca kota Semarang kurang baik dan bahkan sering jatuh hujan, maka pada kamis malam kami berinisiatip untuk menghubungi seluruh Panitia untuk mengajak pada hari Jum'at tanggal 5 November serentak untuk melalukan mati raga berupa puasa 1 hari dan ajakan ini direspond oleh beberapa panitia, dengan permohonan tetap untuk kelancaran dan cuaca pada hari minggu tanggal 7 November tidak turun hujan . Sehari sebelum hari H, panitia beserta pelaku kegiatan berkumpul di Pantai Marina untuk melakukan gladi bersih dan selesai pada sore hari, langit sudah mulai mendung maka hal ini mengingatkan kita untuk bersiap jika pada hari H turun hujan, maka ada yang menganjurkan agar kami Panitia untuk menyediakan payung ada yang minta payung yang besar jangan yang kecil-kecil.
Akhirnya pada waktu berangkat pagi itupun kami tidak membawa payung dan kemarinpun kami tidak memikirkan untuk menyediakan payung, karena kami percaya bahwa tidak ada hujan pada hari H, oleh sebab itu kami menjadi cemas karena yang kami hadapi pada minggu pagi awan menggelantung di bawah langit. Namun sampai acara di mulai tetes air hujan tak pernah turun lagi, bahkan matahari telah memancarkan sinarnya. Suasana ini bertahan hingga acara selesai dengan baik dan peserta juga telah meninggalkan tempat tanpa hujan. Atas kejadian ini kami teringat akan firman Tuhan yang berbunyi: "Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu (Mark. 11:24). Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah campur tangan dalam pekara ini.

Acara Misa dimulai tepat pk. 14.00 yang dipimpin oleh Romo Julius Sukardi Pr.,didampingi oleh Romo Bernadus Haryasmara MSF. serta Romo Synesius Suyitna SJ. dengan dihadiri oleh umat +/- 1.500 orang.






Secara khusus kami mengenang tokoh-tokoh pendiri Perkumpulan Santa Maria yang telah meninggal, yang ikut kami tampilkan foto-foto mereka antara lain : ALm.Rm Simon Beekman SJ., Alm. Romo FX. Khoe Swie Ging SJ., Alm. Romo FX Haryono Pr., Alm. Romo Darmasuwarna MSF. dll.

Di tengah acara kami mendapat informasi dari pengemudi boat yang akan menarik atlet-atlet ski air bahwa gelombang agak besar kemungkinan tak mungkin melakukan demo ski agar hal ini diumumkan lewat mimbar dengan harapan agar umat tidak kecewa kalau gagal acara ski airnya, namun kami tidak memberitahukan hal ini kepada MC, hanya kami mengajak salah satu panitia untuk berdoa agar cuaca tetap baik dan angin juga tidak kuat sehingga air laut bisa tenang (kami juga berdoa kepada Santa Scolastika ) dan akhirnya acara demo ski air berjalan dengan baik.


Ada satu peristiwa lagi yang perlu direnungkan, pada waktu persembahan rencananya akan didahului dengan tarian yang akan dibawakan oleth atlet-atlet Dansa Jateng. Menjelang acara masuk pada homili para penari tidak kunjung datang, kami panitia mulai dibuat cemas, maka kami berusaha mencoba menghubungi HP salah satu dari 4 orang penari, jawaban darinya bahwa mereka sudah berada di Puri Anjsamoro yang menurut kami jarak nya ke lokasi tidak lebih dari 5 menit, sehingga membuat lega sedikit, namun setelah homili selesai para penari juga tidak kunjung tiba dan HP pun sudah tidak di respond. Doa umat selesai belum juga datang , maka tibalah waktunya untuk menghantar persembahan ke altar untuk diserahkan ke Romo tanpa didahului para penari sesuai rencana. Setelah selesai rangkaian persembahan beberapa saat kemudian para penari datang, namun sudah terlambat. Lalu harus bagaimana, kami tidak tahu harus berbuat bagaimana agar penari bisa menyajikan apa yang telah di latih selama ini untuk mengisi di acara misa ini. Secara mendadak pula sebelum acara dimulai beberapa panitia sepakat untuk menggalang dana korban bencana alam khususnya bencana gunung Merapi, dan akhirnya untuk menghilangkan rasa kecewa para atlet dansa Jateng, maka pada waktu dompet peduli bencana Merapi di kelilingkan disertai dengan tarian tersebut. Maka kami teringat akan firman yang berbunyi sbb : " Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan". ( Yes. 55:8 ). Sebab menurut hemat kami jika tadi tarian mengawali di persembahan pasti petugas persembahan akan terlalu lama menunggu tarian selesai, dan kalau mengawal kolekte peduli bencana saya pikir pas, jadi benar firman tersebut diatas, dan menurut kami kehendak Tuhanlah yang paling baik terjadi daripada kehendak kita walaupun kadang pahit kita rasakan.


Sebelum Misa di akhiri dengan berkat meriah , romo berkenan memberkati bunga tabur yang akan ditaburkan ( dilarung) ditengah laut dan juga memberkati lilin - lilin kecil yang akan dipergunakan untuk sarana berdoa dalam mendoakan para jiwa kerabat yang telah meninggal yang masih berada di api penyucian agar segera terselamatkan dan berkenan memasuki kerajaan surga. Setelah Upacara selesai di lanjutkan dengan pembakaran kertas-kertas ujub yang abunya akan dilarung bersama dengan bunga tabur oleh para penari-penari ketengah laut.

sebelum penari memulai menaiki banana boats dari sebelah kiri anjungan kita melihat para atlet ski air menunjukan kebolehannya , mereka berputar-putar di tengah laut memeragakan di depan umat yang semuanya sudah berada di tepi laut , suasana sungguh ramai tapi tertib. Penari yang sudah berada di atas banana boat akhirnya sudah sampai di tengah laut untuk menjalankan tugasnya melarung semua apa yang dibawa sertanya dan terus kembali bergabung bersama kami lagi di daratan Pantai Marina.





Dan berakhirlah seluruh rangkai dalam Misa peringatan Arwah orang beriman tahun 2010. Terimakasih Semoga dengan catatan ini bagi Anda yang belum sempat hadir pada kegiatan tersebut dapat sedikit terhibur walaupun tidak mengikuti secara langsung. Dan terima kasih atas segala perhatiannya. GBU

Tambahan gambar :

Kamis, 21 Oktober 2010

KEGIATAN BULAN NOVEMBER 2010


Perkumpulan Santa Maria, dalam memperingati Hari Peringatan Arwah semua orang beriman yang setiap tahunnya jatuh pada tgl. 2 November. Dan berhubung pada tgl. 2 November 2010 jatuh pada hari Selasa, maka Perkumpulan Santa Maria akan mengadakan Misa Requiem di jatuhkan pada hari Minggu tgl. 7 November 2010.

Kegiatan akan dilaksanakan di Kompleks rekreasi Pantai Marina, Misa dimulai tepat pk 14.00.

Misa akan dipersembahkan oleh Romo Julius Sukardi Pr., sebagai Selebran Utama dan didampingi oleh Romo Bernadus Haryasmara MSF beserta Romo Synesius Suyitna SJ sebagai konselebran. Panitia menerima ujub doa bagi jiwa-jiwa yang ingin ikut serta di doakan pada Misa tersebut dan panitia menyediakan lembaran-lembaran ujub yang dapat diperoleh sebelum misa di mulai. Lembar-lembar ujub tersebut untuk satu lembar hanya dapat dituliskan satu nama saja. Dan juga panitia menyediakan bunga tabur. Lembaran ujub setelah didoakan di dalam Misa dan setelah selesai misa akan dibakar dan bersama-sama bunga tabur akan dibawa ketengah laut untuk dilarung dan ini akan di bantu oleh atlet-atlet Ski Air Jateng dan didahului oleh atraksi ( demo ) Ski Air di perairan Pantai Marina.

Oleh sebab itu sediakan waktu untuk datang dan bawa nama-nama dari orang-orang dekat yang telah meninggal untuk kita doakan bersama. Dan panitia juga menyediakan lilin-lilin yang akan diberkati dan dapat di bawa pulang untuk berdoa di rumah untuk mendoakan jiwa-jiwa kerabat dekat kita agar segera dapat diterima di surga tempat yang telah dijanjikan Yesus sendiri kepada kita.

Jumat, 16 April 2010

SARASEHAN BUDAYA TIONGHOA

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada millinium ke 3 ini dirasakan perubahan zaman terlalu cepat. Masyarakat Tionghoa pada khususnya terutama generasi sekarang ini apalagi generasi mudanya khususnya di kota Semarang ini hampir dapat dikatakan sudah tidak peduli atau tak mau tahu tentang pernak-pernik kebudayaannya, banyak warga keturunan Tionghoa melakukan kegiatan tradisi / budaya Tionghoa seperti ritual Imlek, Ceng Beng dan lain sebagainya tanpa mengetahui arti yang dikandung dalam upacara-upacara tersebut. Mengapa ?

Banyak warga keturunan Tionghoa melakukan tradisi ini hanya berdasarkan kebiasaan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya tanpa mau tahu makna atau pesan apa yang ada dibalik semuanya itu. Semuanya seolah mengalir begitu saja.
Juga tentang buah semangka yang nampaknya ada keharusan menyediakan buah tersebut jika ada orang yang meninggal. Mengapa ?
Makanan juga sangat menentukan dalam setiap upacara.
Anda penasaran dan ingin mengetahui jawabnya?
Tak banyak orang yang mengerti benar tentang semuanya ini, mengingat terlalu luas dan banyak ragamnya.
Perkumpulan Santa Maria berkenan menyelenggarakan Sarasehan Budaya Tionghoa dengan dibantu oleh para pemerhati Budaya Tionghoa. Untuk itu jangan sampai ketinggalan untuk mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan akan dilaksanakan pada :
Minggu, 2 Mei 2010
Pk. 09.00 - selesai
di Aula Santo Yustinus, Gedung Pelayanan Pastoral KAS lt. 3
Jl. Imam Bonjol No. 172 Semarang
Tema : Pengaruh Ceng Beng pada kehidupan
Pembicara : Paulus Agung Wijayanto SJ
R. Rafael Soenarto
Thio Tiong Gie
Sayang untuk dilewatkan begitu saja kesempatan yang baik ini guna memperdalam pengetahuan tentang seluk beluk Budaya Tionghoa
Hubungi Sekretariat Perkumpulan Santa Maria telp. 024 3544085
Selamat bekerja dan Tuhan Berserta kita.